Nasihat Syeikh Ali Tantawi kepada semua MUSLIMAH
Wahai puteriku…
Aku seorang bapa yang sedang memasuki usia lima puluh tahun.
Usia
muda telah aku lewati aku tinggalkan kenangan, impian, lamunan-lamunan
dengan segala ujian-ujian dunia. Dengarlah ucapan dan kata-kataku.
Ucapan-ucapan haq yang aku sampaikan secara jelas dan mudah.
Wahai puteriku…
Banyak
aku menulis, sering juga aku menyeru dan mengajak umat untuk menegakkan
akhlak, menjunjung budi pekerti mulia, membanteras segala bentuk
kerosakan jiwa dan mengendalikan nafsu syahwat untuk melawan dan
membanteras keruntuhan moral.
Semua
itu berterusan aku sampaikan, aku tulis dan khutbahkan… sehingga pena
yang aku gunakan menjadi tumpul dan lidahku kelu. Namun tetap tiada
hasil yang aku perolehi kemungkaran tetap berleluasa tanpa kita mampu
untuk membanterasnya.
Di
setiap pelusuk negara perbuatan mungkar terus kita temui, semakin
banyak dalam pelbagai bentuk. Wanita semakin berani dan tidak malu-malu
untuk membuka auratnya. Tubuhnya ditonjol-tonjolkan, pergaulan bebas
muda-mudi bertambah menjolok. Semua itu bergerak melanda negara demi
negara, tanpa satu negara Islam yang mampu mengelak.
Sebagai
contoh negara Syria yang terkenal dengan keserasian akhlak yag sangat
ketat menjaga kehormatan diri dengan menutup auratnya, sekarang
masya-Allah!! Para wanitanya berpakaian terbuka mempertontonkan lengan
dan paha, punggung dan dada. Kita gagal, dan aku kira kita tidak akan
berjaya. Tahukah engkau apa penyebabnya? Sebabnya ialah sehingga hari
ini kita belum menemui pintu ke arah pemulihan dan kita tidak tahu
jalannya
Wahai
puteriku, pintu pemulihan ada di hadapanmu. Kunci pintu itu ada di
tanganmu. Jika engkau yakin padanya dan engkau berusaha unuk memasuki
pintu itu, maka keadaan akan berubah menjadi baik.
Engkau
benar puteriku, bahawalah kaum lelakilah yang mula mula melangkah
menempuh jalan dosa bukan wanita. Tetapi ingat, bahawa tanpa kerelaanmu
dan tanpa kelunakan sikapmu, mereka tidak akan berkeras melangkah laju.
Engkaulah yang membuka pintu kepadanya untuk masuk.
Engkau
berkata kepada pencuri : “Silakan masuk”…dan setelah engkau kecurian
barulah engkau tersedar. Ketika itu barulah engkau berteriak
..”tolong….tolong…aku kecurian.”
Seandainya
engkau tahu bahawa lelaki itu adalah serigala dan engkau adalah
kambing, pasti engkau akan lari seperti larinya kambing dalam ancaman
cengkaman serigala.
Sekiranya
engkau sedar, bahawa semua lelaki adalah pencuri, pasti engkau akan
berhati-hati dan sentiasa menjaga diri seperti waspada seorang yang
kikir terhadap pencuri.
Jika
yang dikehendaki oleh serigala dari kambing adalah dagingnya, maka yang
diinginkan lelaki adalah lebih daripada itu. Lelaki meinginkan lebih
dari sekadar kambing…… dan bagimu lebih buruk daripada kematian kambing
itu.
Lelaki
menghendaki yang paling berharga darimu… iaitu harga diri dan
kehormatanmu. Nasib seorang gadis yang diragut kehormatannya lebih
menyedihkan daripada nasib seekor kambing yang dimakan serigala.
Wahai
puteriku…. Demi Allah, apa yang dikhayalkan oleh pemuda ketika dia
melihat gadis ialah gadis itu bertelanjang dihadapannya tanpa pakaian.
Aku bersumpah lagi:
“Demi
Allah, jangan percaya terhadap kata kata sebahagian lelaki, bahawa
mereka memandangmu kerana akhlak dan adab. Berbicara denganmu seperti
sahabat dan apabila mencintaimu hanyalah sebagai teman akrab”.
"Bohong…
bohong… demi Allah dia berbohong. Seandainya engkau mendengar sendiri
perbualan antara mereka, pasti engkau takut dan ngeri.”
Tidak
akan ada seorang pemuda melontarkan senyumannya kepadamu berbicara
dengan lembut dan merayu, memberikan bantuan dan layanan kepadamu,
kecuali akan ada maksud-maksud tertentu. Setidak-tidaknya isyarat awal
bagi dirinya bahawa itu adalah langkah awal.
Apakah sesudah itu puteriku?
Renungkanlah!
(petikan dari http://syauqahwardah1209.blogspot.com/)
__________________________________________________________________________________________________________________________
NASEHAT RASULULLAH | NASIHAT UNTUK PARA SUAMI
~ NASEHAT RASULULLAH | NASIHAT UNTUK PARA SUAMI ~
بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم
1. Memberikan mahar kepada istri
“Berikanlah mahar kepada wanita yang kalian nikahi sebagai pemberian dengan penuh kerelaan”.(An-Nisa`:4)
2. Menjadi pelindung dan pemimpin bagi istri
“Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dan hartanya”. (Q.S. An-Nisa:34)
3. Berlemah-lembut dalam memperlakukan, mendidik dan memimpin istri
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, janganlah dia mengganggu tetangganya, dan perlakukanlah wanita dengan baik. Sebab, mereka diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, dan sesungguhnya bagian tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atasnya. Jika engkau bermaksud meluruskannya, maka engkau akan mematahkannya dan jika engkau membiarkannya, maka ia akan tetap bengkok. Oleh karena itu, perlakukanlah wanita dengan baik”. (HR. Al-Bukhari Muslim)
4. Memberikan nafkah kepada istri
“Engkau beri makan istrimu apabila engkau makan, dan engkau beri pakaian bila engkau berpakaian. Janganlah engkau memukul wajahnya, jangan menjelekkannya, dan jangan memboikotnya (mendiamkannya) kecuali di dalam rumah”. (HR. Abu Dawud)
“Ketahuilah, kalian memiliki hak terhadap istri-istri kalian dan mereka pun memiliki hak terhadap kalian. Hak kalian terhadap mereka adalah mereka tidak boleh membiarkan seseorang yang tidak kalian sukai untuk menginjak permadani kalian dan mereka tidak boleh mengizinkan orang yang kalian benci untuk memasuki rumah kalian. Sedangkan hak mereka terhadap kalian adalah kalian berbuat baik terhadap mereka dalam hal pakaian dan makanan mereka”. (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
5. Tidak menyebarkan aib istrinya
“Manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari Kiamat adalah laki-laki yang ‘mendatangi’ istrinya, dan wanita itu pun ‘mendatangi’ suaminya, kemudian ia menyebarkan rahasia istrinya”. (HR. Muslim)
6. Berbuat baik (ma’ruf) dan sabar terhadap istri
“ “Kaum mukmin yang paling sempurna keimanannya ialah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baiknya kalian ialah yang terbaik kepada istri-istrinya”. (HR. At-Tirmidzi)
“Barang siapa -diantara para suami- bersabar atas perilaku buruk dari istrinya, maka Allah akan memberinya pahala seperti yang Allah berikan kepada Ayyub a.s atas kesabarannya menanggung penderitaan. Dan barang siapa – diantara para istri – bersabar atas perilaku buruk suaminya, maka Allah akan memberinya pahala seperti yang Allah berikan kepada Asiyah, istri fir’aun”. (HR. Nasa`i dan Ibnu Majah)
7. Membantu istri untuk taat kepada Allah SWT, menjaganya dari api neraka, dan memberikan pengajaran agama
“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang kepemimpinannya. Penguasa yang memimpin atas manusia adalah pemimpin dan ia akan ditanya tentang mereka dan seorang pria adalah pemimpin atas keluarganya, dan ia akan ditanya tentang mereka”. (HR. Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, Abu-Dawud, Ahmad)
8. Suami berhak cemburu dan menjaganya
“Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu dan putri-putrimu serta wanita-wanita kaum mukminin, hendaklah mereka mengulurkan jilbab-jilbab mereka di atas tubuh mereka. Yang demikian itu lebih pantas bagi mereka untuk dikenali (sebagai wanita merdeka dan wanita baik-baik) hingga mereka tidak diganggu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Penyayang”. (Al-Ahzab: 59)
Dalam kesempatan lain Rasulullah saw bersabda, “Ingatlah, orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik budi pekertinya. Orang yang paling baik budi pekertinya adalah yang paling baik perlakuannya terhadap istrinya” (HR At Tirmidzi)
“Janganlah seorang mukmin memarahi istrinya ataupun seorang wanita beriman. Jika tidak suka terhadap salah satu sifatnya, maka pasti ada sifat lainnya yang menyenangkan. Dunia ini adalah suatu kesenangan yang sementara, dan sebaik-baik kesenangan di dunia adalah wanita yang shalehah” (HR Muslim)**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar