Kamis, 07 November 2013

Ust. Yusuf Mansur

ASALAH ITU MANIS

"Jangan katakan pada Allah kalau kita ada masalah, katakan pada masalah kita ada Allah"

Ketika kita ditimpa sebuah masalah, bererti Allah mahu kita lebih dewasa dalam menghadapi hidup ini. Ketika kita ditimpa musibah, bererti Allah ingin kita agar kita mendekat kepadanya. Ketika kita ditimpa kesusahan, bererti Allah telah menyediakan untuk kita kemudahan.

Kerana sesungguhnya disebalik permasalahan ada proses pendewasaan, disebalik musibah ada hikmah, disebalik kesusahan ada kemudahan.
 
”Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (Al-Insyirah: 5-6)

Ketika permasalahan datang menghampiri, jangan mengeluh dihadapan Maha Pencipta, jangan memberontak akan keputusannya apalagi dengan mengatakan bahawa Allah tidak adil. Namun, mintalah agar kita diberi kesabaran serta ketabahan dalam menghadapinya, diberikan penyelesaian yang terbaik bagi kita, dan selalu mengharap dia memberikan ganjaran pahala untuk kita.

Tanpa malam, bulan purnama takkan indah. Tanpa lapar, nikmat makanan takkan terasa. Tanpa dahaga sejuknya air takkan memberi banyak makna. Begitu juga kemenangan atau kemudahan takkan banyak memberi erti tanpa didahului rintangan masalah kesusahan. Setelah mendung terbitlah cerah.

Tak ada hidup tanpa masalah, kerana masalah adalah sunnah-Nya. Yang kita perlukan hanya dada yang lapang dalam menghadapinya. Jika ketabahan yang kita bina, nikmat masalah akan terasa. Jika keluhan yang sentiasa kita bina sengsara masalah akan selalu bertambah.

Masalah datang untuk kita hadapi, bukan untuk dicaci atau dimaki. Masalah adalah medium dalam proses pendewasaan. Tanpa masalah kita takkan pernah dewasa. Tanpa masalah kita takkan menjadi orang yang luar biasa.

”Jalan yang lurus dan rata takkan pernah menghasilkan pemandu yang hebat. Laut yang tenang takkan pernah menghasilkan pelaut yang cekap. Langit yang cerah takkan pernah menghasilkan juruterbang yang handal.”

Di saat kita mencari solusi dalam suatu masalah, di saat itulah sebuah proses pendewasaan hidup akan bermula. Maka senyumlah mereka yang memiliki masalah dan mengatasi masalah tersebut dengan bijak, iaitu dengan tetap selalu bergantung kepada keputusan Allah yang maha adil setelah tawakal dilakukan.


Subhanallah.....

***
 __________________________________________________________________________________________________________________________

Nasihat Syeikh Ali Tantawi kepada semua MUSLIMAH



 Wahai puteriku…
Aku seorang bapa yang sedang memasuki usia lima puluh tahun.

Usia muda telah aku lewati aku tinggalkan kenangan, impian, lamunan-lamunan dengan segala ujian-ujian dunia. Dengarlah ucapan dan kata-kataku. Ucapan-ucapan haq yang aku sampaikan secara jelas dan mudah.

Wahai puteriku…
Banyak aku menulis, sering juga aku menyeru dan mengajak umat untuk menegakkan akhlak, menjunjung budi pekerti mulia, membanteras segala bentuk kerosakan jiwa dan mengendalikan nafsu syahwat untuk melawan dan membanteras keruntuhan moral.

Semua itu berterusan aku sampaikan, aku tulis dan khutbahkan… sehingga pena yang aku gunakan menjadi tumpul dan lidahku kelu. Namun tetap tiada hasil yang aku perolehi kemungkaran tetap berleluasa tanpa kita mampu untuk membanterasnya.

Di setiap pelusuk negara perbuatan mungkar terus kita temui, semakin banyak dalam pelbagai bentuk. Wanita semakin berani dan tidak malu-malu untuk membuka auratnya. Tubuhnya ditonjol-tonjolkan, pergaulan bebas muda-mudi bertambah menjolok. Semua itu bergerak melanda negara demi negara, tanpa satu negara Islam yang mampu mengelak.

Sebagai contoh negara Syria yang terkenal dengan keserasian akhlak yag sangat ketat menjaga kehormatan diri dengan menutup auratnya, sekarang masya-Allah!! Para wanitanya berpakaian terbuka mempertontonkan lengan dan paha, punggung dan dada. Kita gagal, dan aku kira kita tidak akan berjaya. Tahukah engkau apa penyebabnya? Sebabnya ialah sehingga hari ini kita belum menemui pintu ke arah pemulihan dan kita tidak tahu jalannya

Wahai puteriku, pintu pemulihan ada di hadapanmu. Kunci pintu itu ada di tanganmu. Jika engkau yakin padanya dan engkau berusaha unuk memasuki pintu itu, maka keadaan akan berubah menjadi baik.

Engkau benar puteriku, bahawalah kaum lelakilah yang mula mula melangkah menempuh jalan dosa bukan wanita. Tetapi ingat, bahawa tanpa kerelaanmu dan tanpa kelunakan sikapmu, mereka tidak akan berkeras melangkah laju. Engkaulah yang membuka pintu kepadanya untuk masuk.

Engkau berkata kepada pencuri : “Silakan masuk”…dan setelah engkau kecurian barulah engkau tersedar. Ketika itu barulah engkau berteriak ..”tolong….tolong…aku kecurian.”

Seandainya engkau tahu bahawa lelaki itu adalah serigala dan engkau adalah kambing, pasti engkau akan lari seperti larinya kambing dalam ancaman cengkaman serigala.

Sekiranya engkau sedar, bahawa semua lelaki adalah pencuri, pasti engkau akan berhati-hati dan sentiasa menjaga diri seperti waspada seorang yang kikir terhadap pencuri.

Jika yang dikehendaki oleh serigala dari kambing adalah dagingnya, maka yang diinginkan lelaki adalah lebih daripada itu. Lelaki meinginkan lebih dari sekadar kambing…… dan bagimu lebih buruk daripada kematian kambing itu.

Lelaki menghendaki yang paling berharga darimu… iaitu harga diri dan kehormatanmu. Nasib seorang gadis yang diragut kehormatannya lebih menyedihkan daripada nasib seekor kambing yang dimakan serigala.

Wahai puteriku…. Demi Allah, apa yang dikhayalkan oleh pemuda ketika dia melihat gadis ialah gadis itu bertelanjang dihadapannya tanpa pakaian.

Aku bersumpah lagi:
“Demi Allah, jangan percaya terhadap kata kata sebahagian lelaki, bahawa mereka memandangmu kerana akhlak dan adab. Berbicara denganmu seperti sahabat dan apabila mencintaimu hanyalah sebagai teman akrab”.


"Bohong… bohong… demi Allah dia berbohong. Seandainya engkau mendengar sendiri perbualan antara mereka, pasti engkau takut dan ngeri.”

Tidak akan ada seorang pemuda melontarkan senyumannya kepadamu berbicara dengan lembut dan merayu, memberikan bantuan dan layanan kepadamu, kecuali akan ada maksud-maksud tertentu. Setidak-tidaknya isyarat awal bagi dirinya bahawa itu adalah langkah awal.

Apakah sesudah itu puteriku?

Renungkanlah!
 (petikan dari http://syauqahwardah1209.blogspot.com/)
 
 __________________________________________________________________________________________________________________________

 

NASEHAT RASULULLAH | NASIHAT UNTUK PARA SUAMI


~ NASEHAT RASULULLAH | NASIHAT UNTUK PARA SUAMI ~

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم

1. Memberikan mahar kepada istri
“Berikanlah mahar kepada wanita yang kalian nikahi sebagai pemberian dengan penuh kerelaan”.(An-Nisa`:4)

2. Menjadi pelindung dan pemimpin bagi istri
“Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dan hartanya”. (Q.S. An-Nisa:34)

3. Berlemah-lembut dalam memperlakukan, mendidik dan memimpin istri
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, janganlah dia mengganggu tetangganya, dan perlakukanlah wanita dengan baik. Sebab, mereka diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, dan sesungguhnya bagian tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atasnya. Jika engkau bermaksud meluruskannya, maka engkau akan mematahkannya dan jika engkau membiarkannya, maka ia akan tetap bengkok. Oleh karena itu, perlakukanlah wanita dengan baik”. (HR. Al-Bukhari Muslim)

4. Memberikan nafkah kepada istri
“Engkau beri makan istrimu apabila engkau makan, dan engkau beri pakaian bila engkau berpakaian. Janganlah engkau memukul wajahnya, jangan menjelekkannya, dan jangan memboikotnya (mendiamkannya) kecuali di dalam rumah”. (HR. Abu Dawud)

“Ketahuilah, kalian memiliki hak terhadap istri-istri kalian dan mereka pun memiliki hak terhadap kalian. Hak kalian terhadap mereka adalah mereka tidak boleh membiarkan seseorang yang tidak kalian sukai untuk menginjak permadani kalian dan mereka tidak boleh mengizinkan orang yang kalian benci untuk memasuki rumah kalian. Sedangkan hak mereka terhadap kalian adalah kalian berbuat baik terhadap mereka dalam hal pakaian dan makanan mereka”. (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

5. Tidak menyebarkan aib istrinya
“Manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari Kiamat adalah laki-laki yang ‘mendatangi’ istrinya, dan wanita itu pun ‘mendatangi’ suaminya, kemudian ia menyebarkan rahasia istrinya”. (HR. Muslim)

6. Berbuat baik (ma’ruf) dan sabar terhadap istri
“ “Kaum mukmin yang paling sempurna keimanannya ialah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baiknya kalian ialah yang terbaik kepada istri-istrinya”. (HR. At-Tirmidzi)

“Barang siapa -diantara para suami- bersabar atas perilaku buruk dari istrinya, maka Allah akan memberinya pahala seperti yang Allah berikan kepada Ayyub a.s atas kesabarannya menanggung penderitaan. Dan barang siapa – diantara para istri – bersabar atas perilaku buruk suaminya, maka Allah akan memberinya pahala seperti yang Allah berikan kepada Asiyah, istri fir’aun”. (HR. Nasa`i dan Ibnu Majah)

7. Membantu istri untuk taat kepada Allah SWT, menjaganya dari api neraka, dan memberikan pengajaran agama
“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang kepemimpinannya. Penguasa yang memimpin atas manusia adalah pemimpin dan ia akan ditanya tentang mereka dan seorang pria adalah pemimpin atas keluarganya, dan ia akan ditanya tentang mereka”. (HR. Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, Abu-Dawud, Ahmad)

8. Suami berhak cemburu dan menjaganya
“Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu dan putri-putrimu serta wanita-wanita kaum mukminin, hendaklah mereka mengulurkan jilbab-jilbab mereka di atas tubuh mereka. Yang demikian itu lebih pantas bagi mereka untuk dikenali (sebagai wanita merdeka dan wanita baik-baik) hingga mereka tidak diganggu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Penyayang”. (Al-Ahzab: 59)

Dalam kesempatan lain Rasulullah saw bersabda, “Ingatlah, orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik budi pekertinya. Orang yang paling baik budi pekertinya adalah yang paling baik perlakuannya terhadap istrinya” (HR At Tirmidzi)

“Janganlah seorang mukmin memarahi istrinya ataupun seorang wanita beriman. Jika tidak suka terhadap salah satu sifatnya, maka pasti ada sifat lainnya yang menyenangkan. Dunia ini adalah suatu kesenangan yang sementara, dan sebaik-baik kesenangan di dunia adalah wanita yang shalehah” (HR Muslim)**
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar